“Slow Fashion” Telah Menjadi Strategi Pemasaran

Istilah "Slow Fashion" pertama kali dikemukakan oleh Kate Fletcher pada tahun 2007 dan semakin mendapat perhatian dalam beberapa tahun terakhir.Sebagai bagian dari "anti-konsumerisme", "slow fashion" telah menjadi strategi pemasaran yang digunakan oleh banyak merek pakaian untuk memenuhi proposisi nilai "anti-fast fashion".Ini mendefinisikan kembali hubungan antara aktivitas produksi dan manusia, lingkungan dan hewan.Berlawanan dengan pendekatan Industrial Fashion, slow fashion melibatkan penggunaan pengrajin lokal dan bahan-bahan ramah lingkungan, dengan tujuan melestarikan keahlian (human care) dan lingkungan alam sehingga dapat memberikan nilai bagi konsumen dan produsen.

Menurut laporan penelitian tahun 2020 yang dirilis bersama oleh BCG, Sustainable Apparel Coalition, dan Higg Co, jauh sebelum pandemi terjadi, “rencana dan komitmen keberlanjutan telah menjadi bagian utama dari industri pakaian jadi, alas kaki, dan tekstil di bidang kemewahan, olahraga, fast fashion dan diskon.Norma di segmen seperti ritel”.Upaya keberlanjutan perusahaan tercermin dalam dimensi lingkungan dan sosial, "termasuk air, karbon, konsumsi bahan kimia, pengadaan sumber daya yang bertanggung jawab, pemanfaatan dan pembuangan bahan mentah, serta kesehatan, keselamatan, kesejahteraan, dan kompensasi pekerja".

Krisis Covid-19 semakin memperdalam kesadaran akan konsumsi berkelanjutan di kalangan konsumen Eropa, sehingga menghadirkan peluang bagi merek fesyen untuk "menegaskan kembali" proposisi nilai mereka terhadap pembangunan berkelanjutan.Menurut survei yang dilakukan oleh McKinsey pada bulan April 2020, 57% responden mengatakan mereka telah melakukan perubahan signifikan pada gaya hidup mereka untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan;lebih dari 60% menyatakan akan berupaya mendaur ulang dan membeli produk dengan kemasan ramah lingkungan;75% percaya bahwa merek tepercaya adalah faktor pembelian yang penting - membangun kepercayaan dan transparansi dengan konsumen menjadi hal yang sangat penting bagi bisnis.


Waktu posting: 29 Agustus-2022